BATU UMPAK di GLAPAN
BATU
UMPAK di GLAPAN
Bukan
karena batunya, tetapi riwayatnya yang perlu kita telusuri ... Konon pembuatan
kraton dan masjid Demak yang dibuat dengan proyek besar, untuk kayunya diambil
dari daerah Kedungjati sekarang, oleh para santri yang dipimpin Sunan kalijaga.
Kayu-kayu tersebut disusun menjadi beberapa rakit, untuk dihanyutkan melalui
sungai Tuntang menuju ke Demak. Tempat petilasan untuk menyusun rakit tersebut
sekarang masih ada di Kedungjati, yang namanya petilasan SONDE terletak di
depan kantor kecamatan Kedungjati. Selain kayu jati, para santri Sunan kalijaga
juga membuat umpak dari batu, yang konon dibuat di daerah Salatiga.
Beberapa
rakit kayu yang diatasnya tertumpang batu umpak, dihanyutkan lewat sungai
Tuntang dikawal para santri Sunan Kalijaga. Sesampainya di daerah Glapan ada
beberapa rakit yang putus talinya, sehingga rombongan para santri harus
membenahi rakit-rakit tersebut. Berhari-hari mereka berada di daerah Glapan,
sehingga para santri kemudian mendirikan “langgar” disana. Pembuatan langgar
tersebut pada tahun 1473, seperti ditulis dengan huruf arab yang terdapat pada
salah satu tiangnya.
Setelah
rakit selesai dibenahi, rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Demak. Ada 2
umpak besar tertinggal disana, dan ada juga beberapa umpak kecil. Dua umpak
besar sekarang masih ada di dekat pekuburan desa, yang letaknya berada di
lereng sungai Tuntang. Adapun umpak kecil banyak yang hilang, dan tinggal satu
yang masih ada terletak di pengimaman masjid Glapan sekarang. (sumber berasal
dari berbagai pihak)
0 Response to "BATU UMPAK di GLAPAN"
Posting Komentar