Kedung Tlawah dan Kempul di Sedayu-Grobogan
GROBOGAN- Begitu banyak potensi alam tersimpan di pegunungan
Kendeng Utara, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Grobogan. Namun demikian,
potensi tersebut belum tergarap dengan maksimal bahkan terkesan dibiarkan
begitu saja. Seperti halnya Kedung Kempul dan Kedung Tlawah yang berada dalam
wilayah perhutani KPH Purwodadi, yakni di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Walaupun
sudah banyak dikunjungi beberapa pecinta alam dari daerah maupun luar daerah,
namun sampai saat ini kedua tempat ini masih dibiarkan begitu saja. Pengunjung
masih bebas untuk menikmati pesona air tanpa harus membayar.
Kedung
Kempul merupakan aliran air yang bertundak-tundak seperti anak tangga. Hal
tersebut menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang ditawarkan. Derasnya
aliran air membuat para pengunjung betah berlama-lama disini. Tak jarang mereka
datang berkelompok untuk menikmati potensi wisata yang mulai dikenal sejak awal
tahun 2015. “ Saya kesini biasanya dengan teman-teman. Tempatnya asyik banget
untuk bermain air,” ujar Deni, salah seorang pengunjung.
Lain
halnya dengan Kedung Tlawah, walaupun berada satu aliran sungai dengan Kedung
Kempul namun memiliki karakter yang berbeda. Kedung Tlawah memiliki air terjun
sekitar 2,5 meter yang dibawahnya terdapat sebuah kolam yang sangat pas untuk
berenang. Di sekitarnya juga bisa kita jumpai bongkahan batu besar yang berada
pada aliran dibawahnya, sangat bagus untuk berfoto. “Memang sudah banyak yang
kesini. Tapi sampai sekarang belum dikelola,” ujar Nur, warga setempat.
Suguhan
pemandangan sepanjang jalan menuju tempat ini sangat memanjakan mata. Hijaunya
hamparan sawah yang menghijau dan gemericik air menambah hasrat pengunjung
untuk berlama-lama di tempat ini.
Mulai
dikenalkan sejak awal 2015 oleh Komunitas Wisata Grobogan, potensi wisata yang
berjarak 2 kilometer dari pemukiman warga ini masih terkesan dibiarkan.
Mengeringnya air saat musim kemarau serta akses jalan yang belum mendukung
membuat tempat ini belum diperhatikan. “Memang sayang banget kalau tidak
dimanfaaatkan. Padahal sudah banyak yang kenal,” tutur Pujiyanto,Ketua
Komunitas Wisata Grobogan.
Untuk sampai ke tempat ini, perlu perjuangan yang luar biasa. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa ke lokasi ini. Itu pun masih harus berjalan kaki sekitar 500 meter.
Namun sayang, kedung kempul dan tlawah hanya bisa dinikmati saat musim penghujan saja. Jika musim kemarau, airnya akan kering.(RE)
0 Response to "Kedung Tlawah dan Kempul di Sedayu-Grobogan"
Posting Komentar